6 Langkah Ini Bisa Menghindarkan Ruam Popok pada Bayi

Perbaruan: 2 April 2020 © Protected by COPYSCAPE

Saat bayi mengalami ruam, mereka akan cepat rewel karena merasa tidak nyaman. Kondisi ini membuat Anda khawatir dan bingung. Ruam sering kali menjadi masalah pada bayi. Ini menyebabkan bintik merah, lecet, dan rasa gatal yang menyiksa. Namun, jangan terlalu gelisah, berikut langkah untuk terhindar dari ruam popok.

6 Langkah Ini Bisa Menghindarkan Ruam Popok pada Bayi

6 Langkah Ini Bisa Menghindarkan Ruam Popok pada Bayi

1. Ketahui Penyebab Ruam

Anak mengalami ruam bisa diredakan dengan diaper cream. Hal ini bisa dilakukan jika memang ruam disebabkan oleh jamur. Namun, berganti-ganti diaper cream juga tidak disarankan. Jika Anda masih awam, bawalah anak ke tenaga kesehatan untuk diperiksa. Setiap penyebab ruam memiliki obat yang berbeda-beda.

2. Waktu Penggantian Popok

Pada area paha, bokong, dan kelamin bayi tentu langsung bersentuhan dengan popok dan sering kali memiliki kondisi yang lembap dan sedikit hangat. Inilah yang membuat kulit bayi pada bagian tersebut rentan mengalami infeksi dari bakteri atau jamur. Oleh karena itu, Anda jangan lupa mengganti popok 3-4 jam sekali agar kulit bayi tetap kering.

3. Menjaga Kebersihan Kulit Bayi

Anda dapat membersihkan area popok dengan air bersih dan menggunakan sabun lembut untuk membantu membersihkan kulit si kecil. Usapkan dengan lembut dengan air atau tisu basah khusus bayi. Tisu yang baik untuk bayi yaitu yang bebas alkohol dan pewangi. Perlu diingat, kebersihan kulit bayi menentukan terjadinya ruam.

4. Pilih Popok yang Bahannya Mudah Menyerap

Ketika bayi mengalami iritasi, ia akan merasakan perih. Saat Anda memakaikan popok, anak akan merasa tidak nyaman. Namun, jika anak mengalami ruam popok, orangtua disarankan memilih popok yang mudah menyerap air. Cara membuktikannya, letakkan popok di bawah keran air dan amati. Kalau tidak menyerap sebaiknya ganti saja.

Jika popok tidak bisa menyerap cairan dengan baik, maka bakteri akan tumbuh dengan cepat sehingga menimbulkan ruam. Anda juga harus menghindari popok yang terlalu ketat. Popok yang ketat selain membuat anak tidak nyaman juga menyebabkan kelembapan meningkat.

5. Pastikan Pantat Bayi Kering

Saat ingin mengganti popok pada bayi, pastikan agar pantat bayi selalu kering. Tempat yang lembab disukai oleh jamur dan bakteri. Sehingga bisa menyebabkan ruam. Anda bisa menepuk-nepuk pantat bayi untuk mengeringkannya. Hindari cara menggosok karena bisa menyebabkan iritasi dan kulit terkelupas. Karena bayi memiliki kulit yang sensitif.

6. Hindari Bedak Tabur

Saat bayi Anda rentan terhadap ruam, sebaiknya hentikan pemakaian bedak tabur. Anda bisa berganti ke bedak yang berbentuk cream. Selain lebih mudah menyerap ke kulit, bedak cream memiliki kandungan khusus untuk mencegah ruam.

Cara lain yang bisa Anda lakukan untuk menyembuhkan ruam yaitu dengan merendam pantat bayi menggunakan air hangat. Bayi tidak akan rewel karena bisa sambil bermain air. Setelah itu, Anda bisa mengeringkan dengan handuk yang lembut sebelum memakaikan popok.

7. Mengganti Popok Instan

Penggunaan popok instan dapat menimbulkan ruam pada bayi. Bahan pemicu alergi pada popok bisa membuat kulit bayi cepat iritasi. Jadi, Anda harus mencoba menghentikan penggunaan popok instan untuk sementara waktu.

Pakailah popok konvensional beberapa waktu. Bayi juga butuh leluasa bergerak. Hal ini tidak akan didapat saat ia memakai popok. Cara ini membuat sirkulasi udara dalam kulit bayi tetap lancar. Selain itu, jika Anda memakai popok instan, pilih yang memiliki kualitas terbaik.

Kini Anda tak perlu khawatir ruam popok pada bayi. Rawatlah kulit bayi dengan intensif dan benar. Perawatan dan pencegahan yang benar dapat menghindari ruam yang terjadi pada bayi. Sebaiknya lakukan perawatan sedini mungkin sebelum ruam terjadi.

Komentar pada artikel "6 Langkah Ini Bisa Menghindarkan Ruam Popok pada Bayi"

Klik bagian ini untuk membuka riwayat komentar
Belum ada riwayat komentar pada postingan ini. Jadilah yang pertama memberikan komentar atau pertanyaan melalui form komentar di bawah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *