Waspadai 7 Gejala Pneumonia pada Anak

4 November 2020 © Protected by COPYSCAPE

Selain pada orang tua usia lanjut, gejala pneumonia juga bisa menyerang anak kecil. Bahkan tingkat kematian anak karena pneumonia sangat tinggi dan merupakan penyebab kematian kedua pada anak setelah diare, sekitar 16% dari kematian anak 5 tahun ke bawah.

Anak yang mengalami pneumonia sebagian besar tidak mengalami gejala sejelas orang dewasa sehingga perlu diidentifikasi dengan lebih dalam. Bahkan masing-masing anak memiliki gejala berbeda.

Indikasi Pneumonia pada Anak

Gejala Pneumonia pada Anak

Ilustrasi anak batuk

Ada 2 penyebab pneumonia pada anak, yaitu bakteri dan virus. Apabila penyebabnya adalah bakteri biasanya menunjukkan gejala cepat sedangkan disebabkan virus gejalanya bertahap. Berikut 7 indikasi pneumonia pada anak:

1. Sesak Napas atau Napas Cepat

Apabila anak mengalami sesak napas dan kesulitan bernapas atau napasnya menjadi cepat, maka Anda harus berhati-hati. Apalagi jika napas anak diikuti dengan mengi atau suara mendengus.

Anda dapat berusaha membantu agar anak dapat bernapas dengan baik menggunakan berbagai cara alami atau menggunakan obat. Apabila tidak juga berkurang dan terlihat gejala tambahan seperti kuku dan bibir anak membiru, segera bawa anak ke dokter.

2. Muntah

Terkadang indikasi pneumonia pada anak juga disertai muntah. Makanan yang dimakan tidak dapat dicerna karena virus atau bakteri yang ada di pencernaan. Perhatikan berapa kali anak muntah dan hasil muntahannya, apabila jumlah muntahnya sering dan cair, maka bisa jadi indikasi pneumonia.

3. Batuk

Batuk menjadi indikasi pneumonia yang sangat umum. Anda bisa menghitung berapa banyak batuk anak yang mengindikasikan pneumonia. Namun, banyak orang tua yang menganggap batuk pada anak sebagai gejala penyakit batuk biasa.

Agar meyakinkan, Anda bisa menghitung frekuensi batuk anak. Pada anak 2 bulan kurang dari 60 kali. Bila di atas 2 bulan hingga 11 bulan kurang dari 50 kali. Untuk anak setahun hingga 5 tahun kurang 40 tahun, dan usia 5 tahun hingga 12 tahun 30 kali.

4. Nafsu Makan Berkurang

Gejala pneumonia lainnya adalah berkurangnya nafsu makan anak, walaupun makan akan dimuntahkan. Hal ini menyebabkan anak kekurangan cairan dan asupan nutrisi. Anak yang terkena pneumonia akan mengalami nafsu makan berkurang berkepanjangan.

5. Lemas

Oleh karena nafsu makan yang buruk, anak menjadi susah makan dan dapat menyebabkan lemas. Apabila sudah seperti ini, Anda harus segera membawa anak ke rumah sakit atau dokter untuk mendapatkan penanganan. Sebab pada kondisi seperti ini anak membutuhkan tambahan cairan dan nutrisi sesegera mungkin.

6. Demam

Demam juga menyertai ketika anak terkena pneumonia. Biasanya demam tidak akan cepat turun dan anak mengeluh sakit kepala. Apabila anak demam jangan dibiarkan, Anda harus berusaha menurunkan demam dengan mengompres anak. Jika demam tidak kunjung turun, maka segera bawa anak ke dokter.

7. Diare

Diare juga menjadi salah satu indikasi pneumonia pada anak. Apabila dalam sehari anak buang air besar lebih dari lima kali, maka Anda harus waspada.

Selain mengindikasikan pneumonia, diare pada anak juga sangat berbahaya sebab diare membuat tubuh anak lemas, kekurangan cairan, dan sakit perut yang parah. Jangan tunggu sampai parah, ketika anak mengalami diare segera lakukan pengobatan.

Mengindikasi penyakit pneumonia pada anak harus dilakukan sejak dini, sebab akibatnya bisa fatal. Apabila anak sudah mengalami gejala pneumonia seperti di atas, sebaiknya segera membawa anak ke rumah sakit atau dokter untuk dilakukan observasi. Hal ini dapat mencegah pneumonia menjadi parah dan bisa diobati sesegera mungkin.

Komentar pada artikel "Waspadai 7 Gejala Pneumonia pada Anak"

Klik bagian ini untuk membuka riwayat komentar
Belum ada riwayat komentar pada postingan ini. Jadilah yang pertama memberikan komentar atau pertanyaan melalui form komentar di bawah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *