Umat manusia di seluruh dunia baru-baru ini digemparkan oleh kehadiran sebuah virus mematikan bernama severe acute resporatory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) atau yang lebih dikenal dengan sebutan COVID-19. COVID-19 pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Tiongkok pada akhir Desember 2019 ini menyebar cepat secara global hanya dalamh hitungan bulan. Parahnya lagi, virus ini telah menelan kurang lebih tiga juta jiwa. Hingga saat ini, sudah lebih dari 200 negara melaporkan adanya kasus virus corona.
Di Indonesia sendiri, COVID-19 telah masuk pada bulan Maret 2020 dan sampai saat ini, COVID-19 telah menelan hampir 45 ribu korban jiwa. Virus ini menyerang tanpa pandang bulu; lansia, orang dewasa, anak-anak, hingga bayi dapat terpapar virus mematikan ini. Buat kamu yang ingin mengetahui lebih lanjut mengenai sejarah virus corona, berikut pemaparan lebih rinci mengenai COVID-19.
Penyebab dan Gejala Virus Corona
Salah satu hal yang membuat virus ini mematikan adalah penularannya yang cukup mudah. COVID-19 dapat ditularkan oleh orang yang positif mengidap virus ini kepada orang yang belum mengidap COVID-19 melalui lendir (droplet) yang terciprat saat orang positif COVID-19 tersebut bersin, batuk, atau berbicara dengan orang yang sehat. Lebih detail, seseorang dapat tertular COVID-19 melalui beberapa cara, seperti:
- Tidak sengaja menghirup droplet yang keluar saat penderita COVID-19 batuk atau bersin;
- Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dahulu setelah menyentuh benda yang terkena droplet COVID-19; dan
- Kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19
Tidak heran, jika saat ini kamu dihimbau untuk terus mencuci tangan, menggunakan masker saat bepergian, dan menjaga jarak saat berada di kerumunan.
Gejala Corona atau COVID-19 ini pun terbilang cukup umum karena bisa menyerupai gejala flu, seperti demam, pilek, batuk kering, sakit tenggorokan dan sakit kepala. Gejala-gejala tersebut juga dapat hilang dan sembuh atau malah semakin berat. Lebih jauh, tiga gejala yang menandakan seseorang terpapar COVID-19 adalah demam hingga 38 derajat Celsius, batuk kering dan sesak napas. Di beberapa kondisi, terdapat gejala lain meskipun sangat jarang, seperti Diare, konjungtivitis, kehilangan kemampuan mengecap rasa dan mencium bau (anosmia), hingga ruam di kulit. Gejala-gejala ini biasanya muncul selama dua hari atau dua minggu.
Saat ini, banyak sekali cara-cara untuk mengetahui apakah gejala yang kamu alami benar gejala COVID-19. Jika kamu sudah merasa kalau gejala kamu belum sembuh lebih dari dua minggu, segera lakukan tes-tes yang tersedia seperti Rapid Tes Antibodi, SWAB Antigen atau PCR untuk mengetahui hasilnya.
Mencegah COVID-19
Hingga saat ini, pemerintah terus melakukan upaya-upaya terbaik untuk menekan angka penyebaran COVID-19 di Indonesia mulai dari Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), melarang penerbangan maskapai internasional, pemberlakuan jam malam untuk tempat-tempat yang berpotensi mengundang keramaian, dan baru-baru ini, proses vaksinasi yang dimulai dari masyarakat usia rentan. Selain itu, pemerintah juga menyediakan berbagai fasilitas kesehatan bagi mereka yang terpapar COVID-19 seperti rumah sakit rujukan serta ruang isolasi yang tersebar di seluruh Indonesia.
Nah, selain upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah, ada beberapa upaya yang bisa kamu lakukan secara mandiri dalam mencegah penyebaran COVID-19 ini. Pertama-tama, berdiam diri di rumah. Tidak heran jika di awal virus ini masuk ke Indonesia, banyak orang yang memilih untuk #DiRumahAja dan menerapkan social distancing secara mandiri.
Bagi yang bekerja, banyak perusahaan telah menerapkan kebijakan bekerja di rumah atau Work From Home dan bagi yang bersekolah menerapkan kebijakan belajar di rumah atau Distance Learning. Jangan lupa, kamu juga harus sering mencuci tangan, membawa hand sanitizer, dan memakai masker kemana pun kamu pergi. Kamu tidak mau menularkan orang-orang yang kamu sayangi, kan? Stay safe, Stay healthy!
Komentar pada artikel "Fenomena Virus COVID-19 di Indonesia"
Klik bagian ini untuk membuka riwayat komentar