4 Gangguan Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini

Perbaruan: 2 April 2020 © Protected by COPYSCAPE

Perkembangan bahasa anak usia dini seringkali dijadikan sebagai salah satu parameter perkembangan pertumbuhan anak, optimal atau justru sebaliknya. Berikut ini langsung simak beberapa gangguan atau kelainan perkembangan interaksi bicara maupun bahasa anak usia dini yang paling sering diderita sehingga wajib diberi perhatian khusus oleh para orang tua.

4 Gangguan Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini

4 Gangguan Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini

4 Gangguan Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini

1. Kelainan Disfasia

Kelainan perkembangan bahasa anak usia dini ini biasa ditengarai lantaran ada abnormalitas pada pusat bicara anak di otaknya. Ciri khas kelainan bahasa yang satu ini biasanya juga berpengaruh pada sistem makan anak yang juga mengalami gangguan. Anak bisa kurang berselera makan maupun minum susu, lantaran organ bicara dan makan memiliki kesamaan.

Gejala utama yang muncul yakni kurang mampunya anak untuk berbicara sebagaimana normalnya anak seusianya. Misal anak usia satu tahun sama sekali belum bisa mengucapkan kata spontan sederhana yang bermakna semisal ‘mama’ atau ‘papa’. Pada umumnya anak memahami ucapan orang lain namun kesulitan untuk mengucapkan bahasanya sendiri.

2. Childhood Disintegrative Disorder

Gejala kelainan yang satu ini wajib untuk makin diwaspadai orang tua secara seksama. Lantaran pada usia 2 tahun pertama biasanya anak akan tumbuh serta memiliki kemampuan bicara normal. Hal ini ternyata bisa berbanding terbalik dengan perkembangan selanjutnya.

Sayangnya kemampuan tersebut bisa saja mulai menurun drastis hingga anak usia 10 tahun. Biasanya anak akan mengalami gangguan bidang bahasa, sosial sekaligus motorik. Hal ini harus menjadi concern bagi tiap orang tua untuk konsisten tetap mengontrol anak mereka.

3. Asperger Syndrom

Sindrom ini utamanya berhubungan dengan gangguan kemampuan anak dalam bersosialisasi serta berekspresi secara emosional dengan lingkungan mereka. Kemampuan non verbal anak usia dini tersebut, yang meliputi pandangan, ekspresi, sikap bahkan terkait ketertarikan komunikasi biasanya akan sangat rendah sekalipun dengan teman sebayanya sendiri.

4. Multisystem Development Disorder

Ada banyak gejala gangguan yang dialami anak penderita kelainan satu ini. Mereka biasanya memiliki gangguan secara general baik pola makan, waktu tidur serta sistem interaksi dalam keseharian. Mereka tetap bisa beraktivitas biasa namun umumnya kurang optimal dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitar mereka. Sehingga bisa jadi tertinggal dari sebayanya.

Kelainan tersebut bisa berupa gejala kurang peka atau bahkan sebaliknya juga yakni hipersensitif. Hal ini terjadi lantaran fungsi sensoris indra si anak mengalami gangguan. Mereka biasanya kurang mampu menanggapi rangsangan suara, aroma, tekstur, gerakan, suhu, cahaya dan yang lainnya secara normal sebagaimana mestinya anak usia mereka.

Kelainan perkembangan bahasa anak usia dini bisa dijadikan sebagai alarm para orang tua untuk waspada dan lebih peka terhadap perkembangan anak mereka. Stimulasi edukasi anak usia dini sekaligus pemberian nutrisi pilihan yang terbaik bisa menjadi salah satu langkah bijak yang harus dilakukan setiap orang tua untuk optimalisasi pertumbuhan anak mereka.

Komentar pada artikel "4 Gangguan Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini"

Klik bagian ini untuk membuka riwayat komentar
Belum ada riwayat komentar pada postingan ini. Jadilah yang pertama memberikan komentar atau pertanyaan melalui form komentar di bawah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *