Halo sobat MUHRID. Sesuai dengan judul, pada artikel ini saya akan membagikan sedikit pengalaman pada saat berbelanja di RAS MotoVlog. Perlu penekanan bahwa apa yang saya tulis dalam artikel ini adalah pengalaman saya pribadi, jadi tidak menutup kemungkinan Anda akan memiliki cerita yang berbeda dengan yang saya alami.
Awal cerita, bermula dari patahnya fairing atas CBR 150 Old yang sebelumnya pernah saya ceritakan di dalam blog ini beberapa bulan yang lalu, akhirnya saya menemukan toko online yang menjual fairing atas CBR 150 old dengan harga murah (Rp150.000 untuk 1 pasang fairing atas CBR 150 Old), lumayan murah dan cocok untuk kantong pribadi. FYI, harga fairing atas CBR 150 Old yang original adalah sekitar Rp390.000-an. Saya memang tidak berniat mencari yang ori karena saya pikir bagian ini hanya sebagai bagian “pelengkap” dan tidak mempengaruhi performa motor ketika dijalankan.
Pengalaman Belanja di RAS MotoVlog
Singkat cerita, setelah saya menemukan kontak penjual melalui grup Facebook CBR OLD BOGOR, saya segera menghubungi penjual dan akhirnya terciptalah kesepakatan jual beli fairing atas kiri kanan CBR 150 Old seharga Rp200.000 (termasuk ongkir dari Malang ke Banjarbaru, Kalimantan Selatan). Saya melakukan pemesanan dan transfer pada hari Kamis 30 Maret 2017, lalu barang dikirim pada hari Sabtu 1 April 2017, dan sampai di tempat saya pada hari Senin 3 April 2017.
Seperti kebanyakan para pembeli online, rasa antusiasme pasti sangat tinggi pada saat belanjaan online yang ditunggu beberapa hari akhirnya sampai dan bisa disentuh dengan telapak tangan sendiri. Sedikit deskripsi untuk packagingnya (saya mohon maaf tidak sempat mengambil gambar untuk packagingnya), fairing yang saya pesan dilapisi dengan busa foam dengan ketebalan sekitar 0,5 cm, lalu dibungkus dalam karung berwarna putih, dan kemudian dililit (ditutupi) penuh dengan lakban warna coklat. Pada saat pertama kali saya menerima paket, tercium bau yang menyeruak yang saya pikir itu adalah bau dari lakban. Namun ternyata…
Setelah menghabiskan waktu sekitar 10 menit hanya untuk membuka bungkusan, saya menemukan keanehan dari barang yang diterima. Berikut penampakannya:
Mari kita sebut fairing yang ada di sebelah kiri sebagai fairing 1 dan fairing yang di sebelah kanan fairing 2. Jika fairing di atas disebut “pasangan” maka saya sangat setuju. Pasangan dalam arti saling melengkapi dengan kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Kenapa? Karena masing-masing fairing di atas tersebut memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Untuk fairing 1, memiliki kelebihan “sedikit lebih mulus” dibandingkan dengan fairing 2. Namun memiliki kekurangan ada bagian yang patah. Khusus untuk fairing 1 saya pribadi merasa lucu, karena saya mendapatkan fairing yang patah untuk mengganti fairing yang patah. Berikut penampakan patahnya:
Lebih jelasnya:
Lalu, untuk fairing 2. Fairing ini memiliki kelebihan tidak ada bagian yang patah seperti fairing 1, namun memiliki kekurangan yaitu permukaannya yang sangat tidak mulus. Saya pribadi juga kurang mengerti kenapa bisa separah itu, kalau main banding-bandingan sama paha saya mah masih mulusan paha saya, alhamdulillah. Berikut penampakan paha saya, eh maksudnya fairing atas 2:
Unik ya, fairing atas CBR 150 Old nya ada pattern-nya. Kalau untuk modifikasi sepertinya bagus tapi masa fairing kiri pakai motif sedangkan fairing kanannya polos?
Oh ya, hampir lupa, berikut foto yang dikirim oleh penjual sebelum transaksi jual beli:
Silakan Anda bandingkan sendiri dengan foto-foto dari barang yang saya terima. Kira-kira sama berapa persen ya? 😀
Tambahan: Bau menyeruak yang tercium saat membuka bungkusan ternyata adalah bau cat pylox.
Pembelaaan Penjual (Pihak RAS MotoVlog)
Setelah merasa kurang puas, saya pun melakukan komplain kepada penjual. Berikut screenshot chat pembelaan dari pihak RAS MotoVlog:
Dan chat berakhir sampai di sana karena saya sudah malas untuk melanjutkan “diskusi”. Entah benar barang yang dikirim utuh (tidak ada patah) atau apa dari sana, tapi logika saya jika memang barang patah pada saat pengiriman harusnya ada bagian patahannya di dalamnya, sedangkan pada barang yang diterima saya tidak menemukan ada patahan apapun.
Lalu, jikapun benar barang yang dikirim utuh (tidak ada patah) dan patah terjadi pada saat proses pengiriman (meskipun sulit untuk menerima kemungkinan ini), apakah benar jika setiap barang yang dikirim mengalami kecacatan selalu menyalahkan pihak ekspedisi? Bukannya proses packaging dari pihak penjual yang perlu dikoreksi?
Belum lagi terkait alasan penjual yang menyebutkan bahwa gudang sudah stop produksi, jadi mereka kirim barang seadanya tanpa konfirmasi sebelumnya. Apakah hal ini memang dibenarkan dalam jual beli online? Ahh sudahlah. Saya sudah malas membahasnya.
Sedikit disclaimer untuk artikel kategori review (pengalaman) yang rencananya akan saya isi dengan review produk dan toko online yang pernah saya beli atau gunakan jasanya:
Niat saya bukan untuk menghalang-halangi rezeki dari si penjual, karena saya yakin rezeki sudah diatur oleh yang di atas. Alasan dari dibuatnya artikel ini adalah agar sobat MUHRID sekalian memiliki sedikit gambaran tentang toko online yang saya bahas dan berhati-hati dalam melakukan jual beli online terlebih lagi pada toko online yang pernah memberikan pengalaman negatif bagi customernya.
NGAWUR.. ISU NEGATIF..
Halo mas yang dari pihak terkait :).
Saya hanya berbagi pengalaman dari apa yang sudah saya alami, terserah masnya ingin mengatakan saya ngawur atau apa, yang pasti saya sudah sertakan semua BUKTI dari apa yang saya katakan di atas.
Insya Allah para pembaca bisa menilai, yang mana ngawur dan yang mana yang benar apa adanya.
Terimakasih 🙂
Ngawur.
Selama ini saya menerima barang dan permintaan barang dengan volume kubus dan barang diterima dengan baik dan benar. Tidak ada cacat..
Kundi kontak old cbr juga murah..
Kebiasaan orang indonesia minta murah barang bagus.
Kita juga harus sadar dengan istilah ADA HARGA ADA BARANG boss
Sip gan. Sekali lagi saya tekankan bahwa di dalam artikel saya sudah menulis “Perlu penekanan bahwa apa yang saya tulis dalam artikel ini adalah pengalaman saya pribadi, jadi tidak menutup kemungkinan Anda akan memiliki cerita yang berbeda dengan yang saya alami.”
Saya sangat setuju dengan istilah “ADA HARGA ADA BARANG”, tetapi sebaiknya kalau memang barang kurang bagus bisa ditampilkan kepada calon pembeli, bukan barang yang berbeda dengan barang yang dikirim.
Sedikit saran, apabila Anda ingin memberikan komentar, tolong sertakan alamat emailnya agar saya tidak berpikir komentar ini hanyalah sebuah “spam”. Terimakasih 🙂