Tahun Baru vs Arba’ Mustamir

Perbaruan: 10 Juni 2018 © Protected by COPYSCAPE

Akhirnya, tiba juga kita semua di penghujung tahun 2013, dan tahun 2014 sudah di depan hidung kita masing-masing. Lalu, apa schedule Anda malam ini? Jalan-jalan? Pesta? Wah wah, sangat tidak asyik, saya sarankan sebaiknya Anda coba untuk menyendiri di dalam kamar lalu matikan lampu dan mulai introspeksi diri bagaimana Anda di tahun 2013 ini dan bagaimana memperbaikinya di tahun 2014 nanti?

Tahun Baru vs Arba Mustamir

Tahun Baru vs Arba Mustamir

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Surah Al Furqan ayat 62, yang artinya:

“Allah menjadikan malam dan siang silih berganti untuk memberi kesempatan kepada orang yang ingin mengingat (mengambil pelajaran) atau orang yang ingin bersyukur”.

Nah nah, mengingat sama bersyukur ya? Bukannya berpesta pora tidak jelas menunggu jam 12 malam, dan dilanjutkan dengan acara-acara yang tidak jelas apa manfaatnya.

Sekadar saran saja, saya mencoba mengingatkan bahwa besok adalah hari Rabu. Lalu? Kata mama saya, besok adalah hari Rabu terakhir di bulan Shafar. Dalam kitab “Fawaidul Ukhrawiyah” disebutkan bahwa pada Rabu terakhir bulan Shafar Allah akan menurunkan 320.000 macam bala’. Nah? Dari buku yang pernah saya baca, pergantian hari menurut Islam adalah ketika waktu magrib/matahari terbenam. Jadi artinya malam ini sudah masuk Rabu (Arba’ Mustamir).

Amalan pada Arba’ Mustamir

Lalu apa? Menurut kitab “Ta’liqah”, jika kita semua ingin terhindar dari 320.000 macam bala tersebut, ada amalannya. Apa coba? Shalat sob, tapi sebelum shalat hendaklah mandi dengan niat:

Nawaitul ghusla ‘an syahri safari wa an yamdhiya ‘an fitnatiddajjali sunnatallillahi ta’alaa

Sengaja aku mandi di bulan safar untuk menolak dan minta untuk dipelihara dari fitnah dajjal sunat karena Allah ta’ala“.

Lalu, jika sudah wudhu kita shalat 4 rakaat, dengan niat:

Usholli arba’a raka’atin lidaf’il balaai sunnatallillahi ta’alaa

Sengaja aku shalat 4 raka’at untuk menolak bala, sunnat karena Allah ta’ala“.

dengan ayat setelah Fatihah, yaitu:

Raka’at pertama: Surah Al Kautsar sebanyak 17x.
Raka’at kedua: Surah Al Ikhlas sebanyak 5x.
Raka’at ketiga: Surah Al Falaq sebanyak 1x.
Raka’at keempat: Surah An Naas sebanyak 1x.

Kemudian membaca surah Yasin hingga pada kalimat “Salamunqaulammirrabbirahiim” dibaca sebanyak 313x.

Dan, baca doa berikut:

“ALLAHUMMA YA SYADIIDAL QUWAA YA SYADIIDAL MIHAAL YA ‘AZIIZ YA MAN DZALLAT LI’IZZATIKA JAMII’U KHALQIKA IKFINII MIN SYARRI JAMII’ KHALQIKA YA MUHSINU YA MUJAMMILU YA MUTAFADH DHILU YA MUN’IMU YA MUTAKARRIMU YA MAN LAA ILAAHA ILLA ANTA IRHAMNII BIRAHMATIKA YA ARHAMARRAHIMIIN
ALLAHUMMA BISIRRIL HASAN WA AKHIIHI WA JADDIHI WA ABIIHI WA UMMIHI WA BANIIHI IKFINII SYARRI HADZAAL YAWMI WA MAA YUNZALU FIIHI YA KAAFIYAL MUHIMMATI YA DAFI’AL BALIYYATI FASAYAKFIIKAHUMULLA H WA HUWASSAMII’UL ‘ALIIM WA HASBUNALLAH WA NI’MAL WAKIIL WA LAA HAWLA WA LAA QUWWATA ILLA BILLAHIL’ALIYYIL ‘ADHIM WA SHALLALLAHU ‘ALAA SAYYIDINA MUHAMMADIN WA ‘ALAA ALIHI WA SHAHBIHI WA SALLAM”.

Artinya :
“Ya ALLAH, wahai Dzat Yang Maha Dasyat Kekuatan-Nya, Wahai Dzat Yang Maha Dasyat Daya-Nya, Wahai Dzat Yang Maha Perkasa, Wahai Dzat yang dengan kemuliaan-Mu seluruh mahluk-Mu menjadi hina, cegahlah aku dari kejelekan seluruh mahluk-Mu, Wahai Dzat yang menjadikan kebagusan, Wahai Dzat yang menjadikan keelokan, Wahai Dzat yang memberi karunia, Wahai Dzat yang memberi keni’matan, Wahai Dzat yang memberi kemuliaan, Wahai Dzat yang tiada Tuhan melainkan Engkau, Wahai Dzat yang memberi Rahmat, rahmatilah aku dengan Rahmat-Mu.

Ya ALLAH, dengan sirr sayyid Al Hasan, saudaranya, kakeknya, ayahnya, ibunya dan anak-anaknya. cegahlah aku dari kejelekan hari ini dan apa-apa yang turun di dalamnya. Wahai Dzat Yang Mencukupi beberapa kepentingan, Wahai Dzat yang menolak bala’ bencana maka ALLAH akan mencukupi mereka, dan Dia adalah Dzat Yana Maha Mendengar dan cukuplah ALLAH bagiku dan Dia adalah sebaik-baik pelindung, dan tiada daya dan upaya melainkan dengan pertolongan ALLAH Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.
Semoga ALLAH Ta’ala melimpahkan Rahmat dan Kesejahteraan kepada junjungan kami, Nabi Muhammad, juga kepada keluarga dan para sahabatnya.”

Oke sobat. Hanya itu yang bisa saya sampaikan. Semoga di tahun 2014, kita dapat menjadi pribadi yang lebih baik dibanding tahun 2013. Tetap berjuang untuk Islam. Allahu Akbar.

Komentar pada artikel "Tahun Baru vs Arba’ Mustamir"

Klik bagian ini untuk membuka riwayat komentar
Belum ada riwayat komentar pada postingan ini. Jadilah yang pertama memberikan komentar atau pertanyaan melalui form komentar di bawah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *