MUHRID

Kunci Jawaban Konstipasi, Dampak Perubahan Pola Hidup: Kenali Gejala, Penyebab, dan Penanganannya [MIMS CPD]

Berikut ini adalah kunci jawaban dari program MIMS CPD berjudul Konstipasi, Dampak Perubahan Pola Hidup: Kenali Gejala, Penyebab, dan Penanganannya yang tersedia hingga Minggu, 30 Januari 2022.

Konstipasi Dampak Perubahan Pola Hidup Kenali Gejala Penyebab dan Penanganannya

Konstipasi Dampak Perubahan Pola Hidup: Kenali Gejala Penyebab dan Penanganannya

Cara mengikuti program MIMS CPD atau program CPD dari website lainnya dan mendapatkan SKP IAI gratis bisa dibaca pada artikel Kumpulan Website yang Menyediakan SKP IAI Gratis.

✅ Kondisi Pandemi yang diakibatkan oleh Sars-Cov2, dimana adanya batasan dalam bergerak dan kebijakan stay at home, berdampak kepada kesehatan, salah satunya adalah konstipasi.

✅ Penyebab paling umum pada konstipasi adalah tinja yang bergerak sangat lamban pada saluran pencernaan sehingga menjadi keras dan kering dan tidak dapat dikeluarkan dari rektum.

❌ Salah satu penegakkan diagnosis konstipasi adalah penderita buang air besar secara spontan kurang dari 5 kali dalam seminggu.

❌ Berdasarkan tingkat kekeran tinja menurut Rome IV, maka kekerasan ada 6 tipe model tinja yang menunjukkan keadaan konstipasi.

❌ Tinja model 1 sampai model 2 dalam Bristol Stool Chart, menggambarkan bentuk tinja yang ideal.

✅ Ada berbagai faktor risiko, munculnya konstipasi antara lain adalah penggunaan obat obatan antidepresan, dan penenang.

❌ Prevalensi konstipasi lebih tinggi pada jenis kelamin laki laki, dibandingkan perempuan.

✅ Ada beberapa strategi nonfarmakologi untuk pencegahan konstipasi, antara lain minum yang cukup dan makan yang berserat.

✅ Menunda saat ingin buang air besar merupakan salah satu faktor yang memicu terjadinya konstipasi.

✅ Pemberian terapi untuk konstipasi merupakan langkah yang tepat apabila perubahan gaya hidup dan tatalaksana non farmakologi telah dijalankan namun tidak ada perubahan pada konstipasi yang dialaminya.

✅ Konstipasi yang berlangsung lama dan terus menerus, bisa berdampak timbulnya komplikasi pada konstipasi.

✅ Pilihan Terapi untuk mengatasi konstipasi antara lain harus dilandaskan pada perbandingan benefit dan risiko yang dialami oleh pasien saat menggunakan obat.

✅ Salah satu jenis terapi untuk konstipasi adalah Bisacodyl sebagai laksatif, yang bekerja dengan meningkatkan aktifitas usus untuk buang air besar.

✅ Bisacodyl dapat diberikan pada wanita menyusui dan anak anak yang mengalami konstipasi.

✅ Bisacodyl memiliki khasiat yang baik, dan cocok untuk konsumen yang membutuhkan bantuan cepat.

❌ Pada pasien Diabetes, Bisacodyl tidak data diberikan, karena mengurangi kontrol gula darah.

✅ Bisacodyl merupakan pengobatan lini pertama untuk konstipasi sebagai prokinetik dengan efek hidrogogue bekerja secara lokal di usus besar secara langsung meningkatkan motilitas, dan mengurangi waktu transit.

✅ Apoteker dan tenaga kefarmasian dapat memberikan informasi dan membantu pasien dengan melakukan edukasi gaya hidup sehat.

✅ Skrining masalah terkait obat termasuk ketidakpatuhan pasien dan efek samping yang muncul yang tidak dapat ditoleransi oleh pasien, dilakukan setiap pemberian terapi untuk pasien dengan konstipasi.

❌ Obat pencahar dan produk serat dapat digunakan disemua umur sebagai self-treatment.

Materi program MIMS CPD berjudul Konstipasi, Dampak Perubahan Pola Hidup: Kenali Gejala, Penyebab, dan Penanganannya oleh Dr. apt. Lusy Noviani, MM. bisa didownload melalui link MIMS CPD_Konstipasi_Lusy Noviani_Sanofi.

Sekian, semoga bermanfaat 😀

Exit mobile version