Dark mode

Kunci Jawaban CPD-Artikel: Tatalaksana Rinitis Alergi Pada Era Covid-19

23 April 2022 © Protected by COPYSCAPE

Berikut ini adalah kunci jawaban dari CPD-Artikel P2AB berjudul Tatalaksana Rinitis Alergi Pada Era Covid-19 oleh apt. Franciscus Cahyo Kristianto, M.Farm-Klin. yang tersedia dari 22 April 2022 sampai 22 April 2023.

Tatalaksana Rinitis Alergi Pada Era Covid 19

CPD-Artikel Tatalaksana Rinitis Alergi Pada Era Covid 19

  • Urutan soal untuk setiap peserta mungkin saja berbeda.
  • Skor kuis menggunakan jawaban yang ada di bawah ini adalah 100.
  • Simbol ✅ bermakna bahwa pernyataan benar dan simbol ❌ bermakna bahwa pernyataan salah.

✅ Prevalensi rinitis alergi di populasi dunia berkisar antara 10-25%. Setiap tahun prevalensi rinitis alergi semakin meningkat.

✅ Kebanyakan penderita asma memiliki riwayat rinitis alergi, begitupun sebaliknya. Hal ini menjelaskan konsep one airway one disease.

❌ Konsep Unified Airway yang menyatakan bahwa proses inhalasi saluran nafas atas dan bawah adalah satu kesatuan, dengan kata lain mempunyai proses patogenesis yang tidak sama.

✅ Gejala utama pada rinitis alergi berupa hidung berair, hidung tersumbat, hidung gatal dan bersin-bersin.

❌ Paparan endotoksin bakteri yang terjadi pada masa 18 tahun ke atas adalah faktor yang penting karena merupakan paparan alamiah yang dapat mengubah pola perkembangan dari sistem kekebalan tubuh dan menurunkan gejala penyakit alergi.

✅ Endotoksin memiliki efek yang dapat menstabilisasi respon imunitas dan mengubah perjalanan penyakit alergi.

❌ Variasi genetik bukan menjadi faktor dalam mempengaruhi hubungan paparan endotoksin dengan perjalanan penyakit alergi.

✅ Sifat stimulus yang dapat mempengaruhi hubungan paparan endotoksin dengan perjalanan penyakit alergi dapat berupa dosis serta frekuensi.

✅ Kondisi tempat tinggal mempunyai peran penting dalam proses perjalanan penyakit alergi.

❌ Rinitis alergi adalah penyakit inflamasi yang tidak menular, merupakan hipersensitif tipe 3 yang dimediasi oleh IgE akibat paparan alergen.

❌ Dalam beberapa tahun terakhir tidak terjadi peningkatan yang berarti pada prevalensi penyakit rinitis alergi.

✅ Kadar endotoksin debu rumah pada keluarga yang tinggal di kota besar dilaporkan jauh lebih rendah dibanding keluarga yang tinggal di daerah pertanian, pedesaan, dan lumbung pertanian.

❌ Peningkatan risiko rinitis ditemukan pada anak-anak yang tinggal di daerah pedesaan dengan paparan polusi udara yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak-anak di daerah perkotaan.

✅ Salah satu kontribusi untuk mengurangi polusi udara sehingga dapat meningkatkan kualitas udara melalui pengaturan emisi gas buang pada kendaraan bermotor.

✅ Polutan DEP dapat memicu banyak jalur stimulasi yang berakibat meningkatnya respon inflamasi melalui pembentukan ROS.

❌ Tidak ada keterkaitan antara perubahan iklim dan peningkatan berbagai jenis alergen seperti serbuk tanaman, tungau dan jamur.

❌ Terjadinya peningkatan permeabilitas intersel mengakibatkan alergen inhalan secara in vivo sulit masuk akibat terjadi gangguan regulasi ekspresi protein Tight Junction transmembran zonula occludens-1 dan claudin-1.

✅ Tujuan mengembangkan antihistamin generasi ketiga adalah untuk menyederhanakan farmakokinetik dan metabolismenya, serta menghindari efek sedasi yang berkaitan dengan antihistamin generasi 1 dan 2.

✅ Antihistamin generasi ketiga merupakan generasi terbaru yang tidak menembus sawar darah otak.

❌ Pemberian ITS secara subkutan (SCIT), injeksi dapat diberikan dengan interval tahunan.

Untuk mempelajari lebih banyak tentang CPD-Artikel ini, silakan unduh materi melalui link berikut Materi CPD-Artikel Tatalaksana Rinitis Alergi Pada Era Covid-19.

Silakan digunakan sebagaimana mestinya dan semoga bermanfaat 😀

Gabung grup Telegram

Berbagi informasi kegiatan webinar dan kunci jawaban post test webinar