Masih ramai di media sosial bahkan televisi tentang kisah Omran Daqneesh, si anak yang katanya merupakan salah satu korban dari pengeboman oleh tentara Rusia di Suriah. Jujur saja, pada saat pertama kali mendengar pemberitaan tersebut saya sangat sedih, bahkan merinding. Bagaimana tidak? Dikabarkan bahwa si anak korban pengeboman ini tidak menangis ataupun berbicara mengeluh kesakitan. Sungguh seorang anak yang sangat tegar.
Tapi, beberapa hari setelah mendengar pemberitaan, saya mencoba mengecek video evakuasi si anak yang tegar ini di youtube. Berikut videonya:
1. Darimana sumber darah pada wajah Omran Daqneesh?
Iya, mungkin memang terdengar agak konyol. Tapi cobalah lihat dan jawablah pertanyaan saya:
Darimana sumber darah pada wajah Omran Daqneesh? Kepala. Ya, mungkin benar, mungkin juga tidak. Jujur saja saya masih bingung, jika memang luka ada pada bagian kepala, kenapa rambut Omran terlihat begitu mengembang? Saya memang tidak bisa membayangkan, tapi logikanya adalah jika ada bagian kepala yang luka, maka secara otomatis rambut pada bagian daerah yang luka tersebut akan terkena darah dan setidaknya rambut tersebut tidak akan mengembang.
Tolong luruskan jika logika yang saya tuliskan di atas salah.
2. Kenapa Omran tidak diberikan pertolongan pertama?
Pada video, setelah -sebut saja- tim medis mendudukkan Omran pada suatu kursi di ambulance yang terlihat baru itu, dia langsung saja meninggalkan Omran sendirian di dalam ambulance. Yang membuat saya bingung adalah kenapa Omran tidak diberikan pertolongan pertama? Jika memang luka Omran ada di kepala, maka kemungkinan besar luka tersebut akan menyebabkan perdarahan, karena wajah dan kulit kepala memiliki banyak darah di dekat permukaan kulit.
Tolong luruskan jika pemahaman saya tentang perdarahan di atas salah.
3. Ada begitu banyak orang di sana, tidak ada kah yang berniat membantu?
Iya, ada begitu banyak orang di dalam video. Namun, tidak ada kah yang berniat membantu? Setidaknya membantu mengangkat korban ke dalam ambulance sementara tim medis memberikan pertolongan pertama pada korban.
Oke, terlepas dari beberapa pertanyaan di atas. Saya menemukan informasi tentang sukarelawan yang menamakan dirinya The White Helmets menawarkan untuk memberikan bantuan kepada Suriah. Kabarnya, saat ini organisasi tersebut meminta dukungan agar mereka mendapatkan nobel perdamaian. Sehingga, ada beberapa media yang mengaitkan cerita tentang Omran Daqneesh hanyalah propaganda dari The White Helmets agar mereka mendapatkan nobel perdamaian.
Pada video memang terlihat ada orang yang menggunakan helm putih, mungkin orang tersebut adalah salah satu dari The White Helmets.
Di lain pihak, Rusia yang disebut-sebut sebagai pihak pengebom pada kisah Omran Daqneesh melalui Igor Konashenkov, Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia membantah bahwa mereka tidak melakukan pengeboman di daerah tersebut.
“Kami telah berulang kali menekankan bahwa pesawat dari Pasukan Kedirgantaraan Rusia di Republik Arab Suriah tidak pernah menyerang sasaran di daerah berpenduduk. Insiden di Qaterji, Aleppo, yang disebutkan media Barat, berbatasan dengan dua koridor yang baru dibuka untuk memberikan akses yang aman bagi warga setempat (untuk keluar dari lingkungan itu) sebagai bagian dari operasi kemanusiaan Rusia,” ungkap Igor Konashenkov, Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia kepada wartawan, sebagaimana dikutip kantor berita TASS, Jum’at (19/08).
Kisah Omran Daqneesh Hanya Propaganda? Wallahua’lam.
Nah, terlepas dari kebenaran kabar tentang propaganda The White Helmets ataupun pembantahan Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia. Saya sangat berharap agar segala jenis perang yang ada di dunia ini segera berakhir, karena begitu banyak masyarakat tidak bersalah yang merasakan kepedihan akibat perang. Mari doakan bersama. Dan untuk Omran Daqneesh, semoga lekas sembuh, aamiin.
Komentar pada artikel "Kisah Omran Daqneesh Hanya Propaganda?"
Klik bagian ini untuk membuka riwayat komentar