Berikut ini adalah kunci jawaban dari CPD-Artikel P2AB berjudulEvaluasi dan Manajemen Konstipasi Kronik pada Pasien Dewasa dan Lansia oleh apt. Franciscus Cahyo Kristianto, M.Farm-Klin. yang tersedia dari 22 April 2022 sampai 22 April 2023.
- Urutan soal untuk setiap peserta mungkin saja berbeda.
- Skor kuis menggunakan jawaban yang ada di bawah ini adalah 100.
- Simbol ✅ bermakna bahwa pernyataan benar dan simbol ❌ bermakna bahwa pernyataan salah.
✅ Prevalensi konstipasi lebih sering terjadi pada perempuan dibanding laki-laki.
✅ Konstipasi ditandai oleh frekuensi buang air besar (BAB) yang tidak rutin, kurang dari tiga kali per minggu dan kesulitan mengeluarkan feses, atau keduanya.
❌ Irritable Bowel Syndrome tidak membaik dengan defekasi.
❌ Pada konstipasi primer ada abnormalitas organik dan biokimia.
✅ Gejala konstipasi primer muncul karena adanya disfungsi antara regulasi kolon, pergerakan feses dan koordinasi neuromuskular anorektal.
❌ Pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis konstipasi hanya dengan pemeriksaan Laboratorium.
✅ Terapi konstipasi meliputi non farmakologis dan farmakologis.
✅ Tujuan terapi Biofeedback ini adalah mengembalikan pola normal BAB.
❌ Penambahan serat makanan dan bulk forming agent adalah satu-satunya bentuk terapi yang paling fisiologis dan efektif.
✅ Laktulosa dapat menyebabkan diare pada penderita intoleransi laktosa.
✅ Prinsip tatalaksana konstipasi pada usia lanjut sama dengan usia muda namun harusm diperhatikan adanya impaksi feses.
❌ Pemeriksaan Defekografi tidak dapat mendeteksi abnormalitas anatomis dan fungsional anorektal seperti enterocele dan intususepsi.
✅ Pemeriksaan waktu transit kolon harus dilakukan apabila hasil pemeriksaan manometri anorektal tidak menunjukkan adanya disinergia defekasi.
✅ Tanda bahaya dalam mendiagnosis konstipasi kronik salah satunya adalah penurunan berat bada tidak disengaja ( lebih dari 10% selama 3 bulan ).
❌ Konstipasi pada usia lanjut hanya dapat terjadi karena poli farmasi seperti penyakit diabetes.
✅ Investigasi anus dapat mengeksklusi tanda bahaya yang mengindikasi proses karsinogenesis atau adanya penyakit parah lainnya traktus gastrointestinal.
✅ Neuropati merupakan suatu keadaan yang dapat menyebabkan terjadinya konstipasi.
❌ Pasien dengan disinergia dapat mengkoordinasi otot dasar panggul, otot perut dan rektoanal selama defekasi.
✅ Kriteria Rome IV untuk konstipasi fungsional salah satunya adalah mengejan selama lebih dari seperempat (25%) defekasi.
❌ Alat skala pengukur feses disebut dengan Barista stool chars.
Silakan digunakan sebagaimana mestinya dan semoga bermanfaat 😀