Halo sobat MUHRID. Selamat datang kembali di posting kategori Tanya Kenapa, sebuah kategori yang mencoba untuk menjelaskan kenapa sesuatu bisa terjadi dan menegaskan bahwa sesuatu terjadi karena suatu alasan dan bukan terjadi secara kebetulan. Kali ini kita sudah memasuki Tanya Kenapa yang ke-17 dan pertanyaannya adalah Kenapa Udara di Gunung Dingin?
Kenapa Udara di Gunung Dingin?
Jika sobat MUHRID pernah naik gunung atau berada di daerah dataran tinggi seperti Bogor, mungkin Anda akan merasakan betapa dinginnya udara atau hawa di daerah tersebut jika dibandingkan dengan daerah di dataran rendah seperti pantai. Padahal, jika dipikir-pikir seharusnya semakin tinggi suatu tempat maka udara akan semakin panas dikarenakan jaraknya akan semakin dekat dengan matahari. Lalu, kenapa ada keanehan ini?
Oke, hilangkan pemikiran tentang adanya keanehan dalam pertanyaan ini. Menurut beberapa referensi yang saya gunakan, panas atau dinginnya suatu tempat berkaitan dengan gaya gravitasi yang ada di tempat tersebut. Seperti yang kita tahu bersama, gaya gravitasi berasal dari pusat Bumi. Jadi, semakin jauh suatu tempat dengan pusat Bumi, maka gaya gravitasi akan semakin kecil dan begitu juga sebaliknya. Dengan membandingkan lokasi dataran rendah dan dataran tinggi, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa gaya gravitasi di dataran rendah lebih besar dibandingkan gaya gravitasi di dataran tinggi.
Dengan semakin besarnya gaya gravitasi yang ada di dataran rendah, maka akan semakin banyak udara yang akan menumpuk (tertarik) di daerah tersebut. Nah, seperti yang pernah saya bahas dalam artikel Tanya Kenapa #12: Kenapa Ban Bisa Tiba-Tiba Kempes?, udara merupakan fluida (zat alir) yang terdiri dari molekul-molekul gas yang selalu bergerak dengan kecepatan tertentu. Saat molekul-molekul gas tersebut bergerak akan terjadi tubrukan (tumbukan) pada masing-masing molekul yang akan menghasilkan panas pada suatu daerah.
Lalu, apa hubungannya dengan panas di dataran rendah dan dataran tinggi?
Jika sulit untuk dimengerti, saya akan jelaskan dalam bentuk pernyataan logika:
Dataran rendah => Memiliki gaya gravitasi yang lebih besar => Udara banyak (tertumpuk) => Molekul gas banyak => Banyak molekul gas akan bergerak dan saling bertubrukan => Menghasilkan panas.
Dataran tinggi => Memiliki gaya gravitasi yang lebih kecil => Udara sedikit => Molekul gas sedikit => Sedikit molekul gas akan bergerak dan saling bertubrukan =>Menghasilkan panas.
Meskipun sama-sama menghasilkan panas pada bagian akhir. Namun, yang menjadi kunci adalah banyak atau sedikitnya molekul gas yang bertubrukan. Semakin banyak molekul gas yang bertubrukan, maka panas yang dihasilkan akan semakin banyak, dan begitu sebaliknya. Oleh karena itu, dataran rendah akan terasa lebih panas dibandingkan dataran tinggi karena panas yang dihasilkan di dataran rendah lebih banyak dibandingkan panas di dataran tinggi.
Bukankah semakin dekat dengan matahari akan membuatnya semakin panas?
Iya benar, tapi yang perlu diperhatikan adalah seberapa jauh jarak matahari dengan Bumi? Sangat jauh bukan? Dengan jarak yang sangat jauh ini, maka perbedaan antara jarak mahahari dengan dataran tinggi dan dataran rendah tidak akan signifikan, sehingga parameter ini bisa dihilangkan atau dianggap tidak ada.