Car ownership program atau COP adalah satu dari banyak hal yang bisa ditawarkan perusahaan pada karyawannya. Tentu sebelum melakukannya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum bisa memberikan pilihan COP pada karyawan. Mulai dari syarat, ketentuan, dan cara adalah beberapa hal mendasar yang perlu diinformasikan secara tepat.
Elemen Penting Saat Perusahaan Menawarkan COP pada Karyawannya
Program Kepemilikan Mobil adalah cara perusahaan memberikan keuntungan bagi perusahaan maupun karyawannya. Ada hal-hal yang perlu diketahui oleh perusahaan sebelum memberikan opsi COP pada karyawannya. Selain bisa memastikan loyalitas orang-orang yang tepat, COP perlu dilakukan dengan benar dan efektif. Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum menawarkan Car ownership program.1. Syarat Pengajuan
Inti dari COP adalah mengikat karyawan yang sudah menunjukkan loyalitas pada perusahaan. Hal pertama yang menjadi indikasi adalah berapa lama mereka bekerja di perusahaan, bisa dua atau tiga tahun, tentu tiap perusahaan bisa memiliki pertimbangan yang berbeda-beda.
Jadi, tidak semua karyawan ditawari COP, ada syarat untuk memastikan kedua belah pihak diuntungkan. Syaratnya bisa masa kerja minimal, performa karyawan, atau jabatan untuk bisa mengajukan COP. Syarat ini juga menentukan pilihan COP baik dari harga dan merk yang menyesuaikan dengan posisi karyawan dalam perusahaan.
2. Kesepakatan Tertulis
Karyawan yang memenuhi syarat Car ownership program kemudian bisa mengajukan permohonan yang dilanjutkan dengan dibuatnya surat perjanjian. Informasi pada karyawan yang berupa lisan tentu tidak bisa dijadikan dasar untuk melakukan COP.
Surat dibuat jelas dan rinci mengenai hak dan kewajiban antara pihak terkait. Mulai dari nominal, durasi sampai konsekuensi perlu dicantumkan sehingga tidak ada masalah kedepannya. Umumnya, saat masa COP berakhir maka akan dilakukan balik nama beserta surat-surat yang diperlukan.
3. COP Besaran Subsidi
Perusahaan perlu memperhatikan kemampuannya dalam melakukan subsidi. Kebijakan bisa dilakukan sebesar 50-50%, yang berarti baik karyawan dan perusahaan menanggung setengah dari harga COP. Bisa juga dipilih subsidi 25% atau bahkan tidak memberikan subsidi sama sekali. Jadi, 100% pembayaran ditanggung karyawan dan perusahaan hanya membantu prosesnya.
Jumlah persentase subsidi perlu dilakukan dengan seksama. Hal tersebut tergantung dengan kebijakan tempat kerja tapi lebih ditekankan pada kemampuan perusahaan sendiri. Ini adalah poin penting dimana perusahaan bisa membina karyawannya tapi tidak mengambil resiko untuk mengganggu keuangan yang berjalan.
4. Program Jangka Waktu
Masa COP juga perlu diketahui dengan pasti berapa lama program akan berlangsung. Karena menawarkan car ownership program akan mengikat perusahaan untuk memantau karyawan yang mengambil program tersebut untuk bisa memenuhi semua kewajibannya. Ada hal-hal yang mengikat tempat kerja selama durasi tersebut.
Oleh karena itu, penawaran COP perlu melihat kondisi karyawan dari awal COP dimulai sampai lunas. Misalkan 4 atau 5 tahun seharusnya bisa diperkirakan apakah karyawan tersebut bisa memenuhi semua persyaratan program hingga tuntas dan tidak putus dijalan.
5. Kondisi Karyawan
COP dilakukan untuk mensejahterakan karyawan dan juga meningkatkan performa kerja dan juga loyalitasnya. Tapi kondisi karyawan bisa berubah selama masa COP yang tidak bisa diabaikan. Perusahaan yang akan menawarkan COP perlu memperhatikan hal tidak terduga yang terjadi dari pihak karyawan.
Ada banyak kondisi dimana karyawan berhenti dari jabatannya saat masa COP masih berjalan. Hal tersebut bisa karena sakit yang membahayakan, meninggal dunia, menikah atau melahirkan. Pastikan kalau hal tersebut terjadi, sudah ada aturan yang jelas untuk menghadapinya. COP bisa diambil alih perusahaan atau karyawan bisa melunasi COP sebelum berhenti untuk mendapatkan haknya sepenuhnya.
6. Kondisi Perusahaan
Car ownership program sangat ditentukan dengan kondisi perusahaan, terutama bila ada subsidi perusahaan dalam jumlah besar. Hal ini perlu dievaluasi berkali-kali agar dipastikan untuk bisa dilakukan sampai masa COP berakhir.
Perusahaan tetap perlu mepertimbangkan juga kemungkinan kalau tempat kerja tidak bisa melakukan subsidi sesuai dengan kesepakatan awal. Sebelum menawari COP, hal ini tetap perlu dipertimbangkan dan bahkan dicantumkan pada surat perjanjian.
7. Mekanisme Pembelian Mobil
Perusahaan perlu menentukan mekanisme COP khususnya ketika sudah tiba saatnya untuk membeli mobil dan memulai proses COP. Mekanisme pembelian bisa dibeli tunai oleh perusahaan atau memakai sistem leasing. Pembelian tunai akan memastikan mobil bisa jadi hak tempat kerja kalau ada masalah. Sedangkan leasing bisa memberikan tanggung jawab lebih pada karyawan untuk mendahulukan cicilan COPnya.
Hal ini sangat bergantung pada negosiasi antara perusahaan dengan dealer. Hal-hal lain seperti kemudahan mengurus pembelian kendaraan, kerjasama jangka panjang akan bisa diperoleh dengan membina kerja sama secara profesional dengan pihak dealer. Layanan purna jual, asuransi atau diskon bisa jadi nilai tambah yang sangat menentukan.
Perusahaan saat menawari Car ownership program pada karyawannya perlu memperhatikan berbagai elemen. Semua terkait antara kemampuan perusahaan, karyawan dan berbagai hal yang bisa terjadi semasa COP. Dengan demikian, kesejahteraan semua pihak bisa berjalan sejalan dan beriringan.
Perusahaan perlu memakai jasa pihak ketiga yang tepat untuk menjembatani kebutuhan tersebut. Khususnya yang sudah berpengalaman dalam menangani COP. Salah satu pilihan terbaik adalah Maybank Finance yang memiliki program terbaik untuk COP.
Perusahaan bisa mengunjungi situs resmi Maybank finance dan melihat berbagai penawaran pengelolaan keuangan yang ditawarkan berkaitan dengan COP. Dengan memakai jasanya, perusahaan bisa melakukan persiapan matang sebelum menawarkan COP pada para karyawannya.