Beberapa hari belakangan ini sedang ramai-ramainya pemberitaan tentang kenaikan harga rokok menjadi Rp50.000/bungkus. Meskipun masih berstatus wacana, hal ini tentunya menghadirkan pro kontra di dalam masyarakat. Bagi masyarakat perokok, tentu tidak setuju dengan adanya peraturan baru ini. Akan tetapi, bagi masyarakat yang non-perokok tentu akan sangat setuju dengan kenaikan harga tersebut karena ada kemungkinan jumlah perokok akan semakin sedikit. Nah, dibalik adanya pro kontra tersebut, saya terpikir, kira-kira apa saja hal yang akan terjadi jika harga rokok menjadi Rp50.000?
Hal yang Akan Terjadi Jika Harga Rokok Menjadi Rp50.000
Setiap ada sebab, pasti ada akibat. Begitu pula kenaikan rokok ini, pasti ada akibatnya, entah itu akibat positif ataupun negatif. Berikut beberapa hal positif jika harga rokok benar-benar naik menjadi Rp50.000/bungkus.
1. Jumlah Perokok Berkurang
Hal pertama yang terpikir ketika mengetahui tentang kenaikan harga rokok ini adalah akan berkurangnya jumlah perokok di Indonesia. Dengan kenaikan yang lebih dari 3x lipat ini kemungkinan besar akan membuat para perokok untuk berpikir 2x jika ingin membeli rokok.
2. Pemasukan Negara Bertambah
Jika langkah menaikkan harga rokok oleh pemerintah tidak mampu mengurangi jumlah perokok di Indonesia, maka negara akan untung besar melalui bea cukai rokok yang semakin besar ini. Bahkan, salah satu sumber di internet menyebutkan negara bisa untung sekitar Rp3M.
3. Masyarakat Menjadi Lebih Sehat
Fakta menyebutkan bahwa saat ini jumlah pasien yang menderita penyakit akibat merokok sangat tinggi. Jika harga rokok dinaikkan dan jumlah perokok berkurang, maka kemungkinan besar masyarakat di Indonesia akan lebih sehat. Hal ini juga akan berdampak jika anggaran kesehatan masyarakat dapat berkurang, otomatis anggaran pengeluaran negara untuk biaya kesehatan masyarakat juga akan berkurang.
4. Masyarakat Indonesia Menjadi Lebih Sejahtera
Meskipun ini bukan efek langsung, namun jika kenaikan harga rokok ini benar-benar terjadi dan jumlah perokok dapat berkurang, maka pengeluaran masyarakat Indonesia juga berkurang, sehingga setidaknya mereka dapat membeli keperluan yang lebih penting atau bahkan menabung.
Baca juga: Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Berbelanja Online
Selain efek positif, tentunya juga ada efek negatif yang akan dirasakan.
1. Alternatif Rokok Murah
Dengan kenaikan harga rokok, tidak serta merta akan mengurangi jumlah perokok. Saya berpikir akan ada kemungkinan masyarakat untuk mencari alternatif rokok yang lebih murah. Sebagai perbandingan, ketika narkoba tidak bisa didapatkan, mereka –para oknum– berusaha keras membuat alternatifnya dengan mengonsumsi bahan-bahan yang setidaknya memiliki feel yang sama dengan saat mengonsumsi narkoba. Tentunya, hal ini juga akan berbahaya bagi kesehatan mereka.
2. Akan Ada Rokok Kualitas Rendah
Saat rokok menjadi barang mahal di Indonesia, tentunya akan ada produk lain berkualitas rendah yang bersaing memberikan harga jual yang lebih murah. Perbandingannya adalah seperti iPhone/Samsung yang memiliki versi KW-nya.
3. Dan masih banyak lagi.
Nah, itulah hal-hal positif dan negatif yang kemungkinan besar akan terjadi ketika wacana tentang kenaikan harga rokok benar-benar terjadi. Selain hal-hal yang saya sebutkan di atas, tentunya masih banyak efek lain yang masih belum bisa saya pikirkan. Tapi tentunya, jika memang wacana tersebut disahkan, saya selalu non-perokok sangat mengharapkan jumlah pengguna rokok di Indonesia dapat berkurang atau bahkan tidak ada lagi. Demi menciptakan Indonesia sehat yang bebas asap rokok.